Follow Us:
08:54 WIB - CIPTA KONDISI ANTISIPASI GANGGUAN KAMTIB, DIVISI PEMASYARAKATAN KANWIL KEMENKUMHAM RIAU GELEDAH LAPAS KELAS IIA TEMBILAHAN | 02:09 WIB - PELATIHAN DAN EDUKASI PENANGGULANGAN KEBAKARAN BERSAMA DAMKAR KUANTAN SINGINGI | 19:22 WIB - Lapas Pekanbaru Gelar Razia Gabungan Sebagai Langkah Konkret Kunci Pemasyarakatan Maju | 17:23 WIB - Pjs. Bupati Pelalawan Buka Kegiatan Sosialisasi Percepatan Rehabilitasi Mangrove For Coastal Resilience | 11:49 WIB - Aksi Cepat Tanggap Pasangan Calon Wako-Wawako No. 1: Hj. Hepy Safriani dan Efsi Komar Bantu Korban Kebakaran di Kelurahan Alun Dua | 11:45 WIB - IMO-Indonesia Dukung Penunjukan Letjen TNI (purn) M Herindra sebagai Kepala BIN
/ Nasional / Ingatkan 'Serangan Fajar' saat Pemilu, Wakil Ketua KPK: Tolak! /
Ingatkan 'Serangan Fajar' saat Pemilu, Wakil Ketua KPK: Tolak!
Senin, 22 Mei 2023 - 09:45:39 WIB

TERKAIT:
   
 
suarasindo.com, DEPOK — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengingatkan masyarakat soal potensi politik uang atau “serangan fajar” saat momen pemilihan umum (pemilu) 2024. Ia meyakini politik uang dalam pemilu ini akan menghasilkan pemerintahan yang tidak bersih.

Ghufron mengatakan, serangan fajar merupakan salah satu praktik buruk yang biasanya dilakukan saat hari pemungutan suara. Di mana ada pemberian amplop berisi uang kepada masyarakat, dengan tujuan agar memilih calon tertentu.

“Kalau ada serangan fajar, tolak! Selama masih menerima atau menunggu serangan fajar, pasti pemerintahannya tidak akan bersih. Kalau menentukan dalam memilih karena amplop, jangan bermimpi kotanya memiliki pemimpin yang akan membuat makmur dan adil,” kata Ghufron.

Hal itu Ghufron saat “Roadshow Bus Antikorupsi, Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi” di Alun-Alun Kota Depok, Jawa Barat, Ahad (21/5/2023). Ia mengajak masyarakat Kota Depok menolak cara-cara politik uang pada pemilu 2024.

Ghufron mengatakan, jika pemimpin terpilih melalui cara politik uang, kualitas pemerintahannya tidak akan baik, bersih, dan tidak akuntabel.

Dalam mencari pemimpin yang adil, bermartabat, serta mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyat, menurut Ghufron, maka masyarakat harus memastikan para calon pemimpin itu memiliki integritas dan budaya antikorupsi. Dua poin tersebut, kata dia, menjadi landasan penting untuk menjalankan pemerintahan usai terpilih.

“Kami berharap antikorupsi menjadi budaya bagi pemerintahan dan rakyatnya. Pemimpin yang adil itu tidak menyuap untuk dipilih. Kenapa? Karena kalau dia menang dengan cara itu, maka saat duduk memimpin dia akan minta kembali modalnya,” kata Ghufron, seperti yang dilansir dari republika.*bnb.


Berita Lainnya :
  • CIPTA KONDISI ANTISIPASI GANGGUAN KAMTIB, DIVISI PEMASYARAKATAN KANWIL KEMENKUMHAM RIAU GELEDAH LAPAS KELAS IIA TEMBILAHAN
  • PELATIHAN DAN EDUKASI PENANGGULANGAN KEBAKARAN BERSAMA DAMKAR KUANTAN SINGINGI
  • Lapas Pekanbaru Gelar Razia Gabungan Sebagai Langkah Konkret Kunci Pemasyarakatan Maju
  • Pjs. Bupati Pelalawan Buka Kegiatan Sosialisasi Percepatan Rehabilitasi Mangrove For Coastal Resilience
  • Aksi Cepat Tanggap Pasangan Calon Wako-Wawako No. 1: Hj. Hepy Safriani dan Efsi Komar Bantu Korban Kebakaran di Kelurahan Alun Dua
  • IMO-Indonesia Dukung Penunjukan Letjen TNI (purn) M Herindra sebagai Kepala BIN
  • SOSIALISASI DAN SILATURAHMI CALON WAKO DAN WAWAKO PAGAR ALAM BERSAMA MASYARAKAT KELURAHAN SUKOREJO
  • Kelas Tajwid di Rutan Pekanbaru: Warga Binaan Membangun Masa Depan Melalui Pembelajaran Al-Qur'an
  • Menanti Gebrakan 100 Hari Pertama Prabowo-Gibran Atasi Kendala Gas Industri di Banten
  •  
    Komentar Anda :
       
     
    PT. Jean Seputar Indonesia
    Copyright © 2017