/ Daerah / Wujud Dari Mimpi Yang di Rintis Sejak Tahun 2019, Bupati Kepulauan Mentawai Akhirnya Melepas Ekspor Perdana 25 Ton Kopra Putih ke Pasar Global /
Wujud Dari Mimpi Yang di Rintis Sejak Tahun 2019, Bupati Kepulauan Mentawai Akhirnya Melepas Ekspor Perdana 25 Ton Kopra Putih ke Pasar Global
Jumat, 19 Desember 2025 - 18:22:49 WIB
TERKAIT:
SuaraSINDO.com, KEPULAUAN MENTAWAI – Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rinto Wardana, secara resmi melepas ekspor perdana 25 metrik ton edible white copra yang diproduksi oleh PT Kaya Samesta Trading, Selasa (16/11). Ekspor perdana ini ditujukan ke India dan Pakistan, sekaligus menjadi tonggak penting dalam mendorong hilirisasi komoditas kelapa serta meningkatkan pendapatan masyarakat Kepulauan Mentawai.
Kegiatan pelepasan ekspor tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Direktur PT Kaya Samesta Trading, serta Kepala Cabang Bank Mandiri Padang.
Dalam sambutannya, Bupati Rinto Wardana menyampaikan bahwa pelepasan ekspor perdana ini merupakan perwujudan dari mimpi yang telah dirintis sejak tahun 2019. Pada waktu itu, Pemerintah Daerah telah menyiapkan rumah dan lahan produksi di wilayah Sikakap seluas hampir dua hektare, lengkap dengan desain fasilitas produksi kopra putih. Namun, rencana tersebut sempat tertunda akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2020.
“Ini adalah mimpi yang sempat tertunda. Fasilitas produksi sebenarnya sudah siap sejak 2019, namun kondisi pandemi membuat rencana tersebut tidak berjalan. Hari ini, mimpi itu mulai terwujud,” ujar Bupati.
Bupati menjelaskan bahwa ke depan fasilitas tersebut akan kembali difungsikan sebagai sentra produksi edible white copra di Kepulauan Mentawai, dengan pengelolaan yang dipercayakan kepada pihak swasta yang profesional dan berpengalaman, yaitu PT Kaya Samesta Trading.
Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa pengembangan industri kopra putih sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, khususnya program keenam yaitu meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat. Selama ini, salah satu persoalan utama yang dihadapi masyarakat adalah ketergantungan pada tengkulak yang kerap mengendalikan harga komoditas.(SHI Group/Y. Zai)